Tuesday, 3 December 2013

On 18:33 by Unknown   1 comment

Wayan Tuges dan Kreasi Gitar Ukir

Wayan Tuges dan Kreasi Gitar Ukir
Seni ukir dan membuat sebuah gitar merupakan dua jenis keahlian yang Berbeda. Namun bagaimana jadinya jika 2 jenis keahlian ini digabungkan? Hasilnya adalah sebuah gitar ukir, sebuah kerajinan langka yang ditekuni seorang seniman di Gianyar Bali dalam 3 tahun terakhir.

Kerajinan gitar ukir Wayan Tuges (56) ini terletak di Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. Dari Kota Denpasar, tempat ini dapat dicapai dengan kendaraan bermotor selama kurang lebih 15 hingga 20 menit.

Proses pembuatan gitar ukir ini tak jauh berbeda dengan pembuatan gitar akustik umumnya. Dimulai dari pemilihan bahan gitar yang menggunakan beberapa kayu impor seperti kayu cedar, spruce, black tasmanian wood, serta rose wood.

Bahan kayu yang sudah dikeringkan selama 3 bulan ini kemudian dibentuk menjadi beberapa komponen atau bagian sebuah gitar. Proses selanjutnya adalah merangkai beberapa komponen itu menjadi sebuah gitar.

Proses pembuatan gitar ukir selanjutnya adalah proses pengukiran bagian kepala (head) gitar yang dikerjakan beberapa tukang ukir berpengalaman.

Untuk mengukir gitar ini diperlukan kehati-hatian agar tidak sampai merusak kayu, mengingat bagian gitar yang diukir mempunyai ketebalan hanya sekitar 2 mili meter lebih.

"Motif ukiran yang biasa dipakai dalam gitar ukir ini antara lain motif Celtic, Romawi kuno, wayang Bali, binatang, dan berbagai motif tradisional Bali lainnya. Proses mengukir gitar ini memakan waktu hingga 1 bulan lebih," jelas Tuges.

Usai diukir, proses selanjutnya adalah proses finishing seperti pemasangan senar gitar serta menyelaraskan nada gitar. "Total waktu yang dibutuhkan untuk membuat sebuah gitar ukir mencapai 6 bulan atau setengah tahun," imbuh Tuges.

Kerajinan gitar ukir ini mulai ditekuni Tuges sejak tiga tahun lalu. Saat itu ia "ditantang" oleh seorang temannya asal Kanada, untuk mengukir sebuah gitar.
"Tantangan itu saya terima dan saya mulai mencoba mengukir gitar. Awalnya banyak gitar yang rusak dan bolong terkena pahat yang tajam. Setelah mencoba sekian lama, akhirnya saya berhasil membuat sebuah gitar ukir yang sudah layak ekspor ke mancanegara," jelas Tuges, yang sudah mulai belajar mengukir sejak umur 5 tahun.

Gitar ukir buatan Wayan Tuges ini diklaim eksklusif karena tidak ada yang sama antara satu gitar dengan gitar lainnya. Selain itu, gitar ini juga diproduksi terbatas, yakni antara 15 hingga 20 gitar ukir per bulannya.

Karena bersifat eksklusif, tak heran jika harganya relatif mahal yakni antara Rp 5 hingga Rp 40 juta per buahnya.

Meski relatif mahal, gitar ukir buatan Wayan sudah dikoleksi gitaris asing dari Kanada, Inggris, Amerika Serikat, dan beberapa negara Eropa.

"Gitar saya sudah dikoleksi gitaris asing seperti George Canyon, Dino Bradley, Little Texas, dan gitaris asing lainnya. Sementara di Indonesia, beberapa gitaris seperti Dewa Bujana dan Balawan juga sudah memakai gitar ukir buatan saya," ujar Tuges bangga.
Jika Bermanfaat silahkan SHARE ya kawan :) Berbagi itu indah.

google+

linkedin

1 comment: